TIPS BELI RUMAH CASH , NO KREDIT – KREDIT CLUB

Mungkin ada sebagian dari kalian yang bertanya – tanya bagaimana gue yang cuma karyawan biasa ini bisa membeli rumah secara cash.

Selain itu juga gue hobby kelayapan alias traveling kesana kemari dengan intensitas yang cukup padat,  kok masih  bisa sih ngumpulin uang?

FYI gaji guepun enggak seberapa, karena dari dulu kerja, gue bukan typical yang ngejar karir. Seringkali gue berpindah perusahaan saat gue sudah mulai jenuh dengan pekerjaan dan butuh suasana baru.

Bahkan gue pernah sudah di level yang cukup lumayan tapi akhirnya memutuskan pindah dan memulai lagi dari awal, pokoknya beda banget sama obrolan para milenial yang kapan hari sempet viral di twitter yang konon meski masih fresh graduate tapi gajinya sudah pada level dua digit.

Well pepatah “enggak ada hasil yang menghianati usaha” memang betul adanya, dan jika kamu memang ingin hasil lebih maka kalian juga harus berusaha dan bekerja extra lebih.

Itulah yang gue lakukan selama ini, gue punya rutinitas sebagai karyawan di suatu multinasional company, di sela -sela kesibukan gue sebagai karyawan gue seringkali mengerjakan hal yang bisa gue kerjakan dan tentunya menghasilkan cuan.

modal jualan tiket

Kok bisa sih nyambi gitu?

Intinya adalah kejujuran, dan tanggung jawab kita terhadap perusahan, selagi pekerjaan kita beres tentu boss enggak akan complaint.

Bersyukur saat itu gue punya boss yang sangat support. Tentu saja gue selalu deliver pekerjaan sebaik mungkin dan harus bisa lebih dari target yang ditentukan, contohnya saat deadline closing  report ditentukan tanggal 3 setiap bulan, maka gue berusaha udah selesain di tanggal 1, that’s why saat gue jujur ke beliau bahwa gue pengen ngerjain pekerjaan sampingan, beliau enggak berkeberatan sama sekali, tapi tetap dengan catatan gue harus tetap menjaga kinerja dan put company first.

Karena pada dasarnya tidak ada orang yang tau perkerjaan kita selain kita sendiri, saat kita sudah tau ritme pekerjaan kita, maka kita bisa atur pekerjaan kita sedemikian rupa.

Oh iya beberapa waktu lalu sebenernya sempet di challenge sama boss untuk naik level, tapi balik lagi seperti yang gue sampaikan di awal, gue bukan typicall yang mengejar karir, di otak gue semakin tinggi suatu jabatan maka tanggung jawab juga akan semakin banyak, tapi apakah berbanding lurus dengan pendapatan? Bisa iya bisa enggak

Nah bagian yang ini jangan di contoh ya

Lalu apa yang gue kerjakan untuk menghasilkan cuan?

Karena gue hobby travelling maka sampingan gue pun enggak jauh dari hal tersebut, dan yang paling sering gue lakukan selain jualan tiket pesawat adalah buka jasa untuk apply visa.

Dan dari pekerjaan – pekerjaan itulah gue bisa menabung dan mencukupi semua kebutuhan gue, bahkan gaji dari company sama sekali enggak pernah tersentuh.

So lumayan kan? Ya meski seringkali jadi kurang tidur tapi kan demi mencapai tujuan yang kita inginkan.

Tapi kan kamu hobinya traveling ? emang traveling enggak habisin banyak duit?

Memang bener gue sering traveling kesana kemari, tapi ketahuilah bahwa tujuan gue enggak sekedar hura-hura saja. Banyak hal yang bisa kita lakukan saat kita traveling, jastip misalnya.

image source haibunda.com

Sekarang sudah banyak komunitas WNI yang bekerja atau memang sudah bermukim di Luar Negeri, dan ada banyak group nya di social media, jadi saat kita mau traveling ke negara tertentu, coba cari dulu saja group sosmed nya kemudian kalian bisa tawarkan jasa titip barang – barang Indonesia ke para WNI yang tinggal disana melalui group tersebut, menguntungkan kan?

Dan untuk pulangnya kalian bisa open order buat temen-temen yang butuh barang dari negara tersebut, atau tak jarang pula ada WNI  yang tinggal di negara tersebut menitipkan oleh – oleh untuk keluarganya di Indonesia dengan ongkos titip tentunya. So saat ini sudah enggak jaman travelling buang-buang uang.

******

Beruntung gue juga bukan typical orang yang hedon ngikutin trend, saat kebanyakan anak masa kini mementingkan beli gadget atau mobil, gue belum tergoda untuk melakukan hal itu semua.

Bahkan motor saja gue dulu belinya yang bekas, yang penting memang bisa menunjang untuk mobilitas. Percayalah yang penting itu fungsinya, Jangan utamakan gengsi. Buat apa beli baru tapi harus pakai system kredit, sayang -sayang kalau dihitung nilai bunganya gede banget.

Source Google – Motor Gue Sampai Sekarang

Saat temen – temen gue banyak yang milih stay di appartement atau kost di kost yang cukup mewah, nah gue juga memilih untuk cari tempat yang kecil dan sederhana saja, yang penting bersih , aman dan nyaman, cukup bisa buat istirahat saat sepulang kerja. Toh weekend juga gue jarang di kos karena mobile kesana kemari cari penghasilan tambahan.

Gue juga bukan type yang gadget freak, again handphone yang gue pakai sampai sekarang juga barang bekas, pokoknya selagi kita pinter milih insya allah aman, dan sampai sekarang juga itu HP masih awet saja.

Saat dihadapkan dengan pilihan  harga handphone baru  sebesar 15 juta tapi harga bekas cuma 10 juta dan masih ada garansi pabrikan, tentu gue akan pilih yang bekas demi saving money. Toh barang electronic nilainya enggak akan naik, justru akan terus turun setiap tahunnya sampai sisa nilai residunya saja.

Tapi bukan berarti gue pelit ke diri sendiri ya, gue masih kok seringkali manjain diri sendiri, sesekali gue juga masih beli barang yang ada merknya, tapi ya enggak harus semua barang kita branded, cukup item – item tertentu saja karena gue sadar diri gue harus sesuaikan dengan kemampuan dan plan yang gue punya.

pas lagi di India

Ada pelajaran menarik yang lagi-lagi gue dapat dari kawan gue dan bisa gue share ke kalian semua, saat lu ingin beli sesuatu pastikan sesuatu yang lu beli akan menghasilkan lebih dari uang yang lu keluarkan, selalu pikirkan manfaatnya, bukan seberapa keinginan lu untuk memilikinya”,  nasihat yang cukup sederhana tapi kalau kita mau merenungi memiliki makna yang luar biasa.

Dan juga saat lu menginginkan sesuatu jangan pernah pakai uang yang sudah ada ditabunganmu, tapi bekerja keraslah lagi sampai uangnya cukup untuk membeli sesuatu yang lu butuhkan” itulah yang gue Imani dan gue terapkan sampai sekarang.

Percayalah hidup akan lebih Indah kalau tidak ada cicilan

Dan Jangan turuti gengsi jika kondisi dompetmu tidak mampu mengimbangi

7 Comments

    1. Memang ga aku buat secara gamblanhnya sih mas, cuma lebih menekankan gimana saving money sampai akhirnya bisa kebeli rumahnya secara cash, Nanti coba ku cari inspirasi dulu ya apakah bisa dikembangin lagi atau enggak, mungkin mas ada ide?

      Disukai oleh 1 orang

  1. Halo, Bang Slamet 😊😊 Ternyata di sini toh ‘rumah’nyaaaa hehehe… Seru amat aku baca2..kalimatnya asyik deh. Ooh, gitu cara menghasilkan cuan ala abang. Mantap pisan.

    Disukai oleh 1 orang

    1. Hai mbak, iya nih setelah sekian lama vacum 😁 akhirnya jdi ingin nulis lagi, btw syukurlah kalau ada manfaat yg bisa diambil 😊

      Suka

Tinggalkan komentar